Wednesday, January 13, 2016

Naik bus dari melaka ke Kuala Lumpur

Setelah perjalanan laut yang kami tempuh selama 2,5 jam dari Dumai ke Melaka kini saatnya kami berganti moda transportasi lain untuk ke Kuala Lumpur. Sejak jauh hari kami memang sudah  merencanakan liburan ke KL ini termasuk menggunakan bus dari Melaka ke KL. Karena kami perginya pas libur panjang jadi H-3 perjalanan kami sudah memesan tiket bus melalui online agar pada hari H tidak bingung lagi dengan bus yang akan dinaiki cuma jadinya kami harus berkejaran dengan waktu karena kami melakukan perjalanan terusan dari Dumai. Sebelum memesan tiket bus, kami terlebih dahulu juga browsing tentang bus apa yang sebaiknya kami gunakan. Ternyata memang tidak banyak perbedaaan antara satu armada bus dengan yang lainnya akhirnya kami mencari saja yang jam keberangkatannya tidak terlalu mepet dengan jam kedatangan kami di Melaka. Saat itu bus Delima yang beruntung mengantarkan kami ke Kuala Lumpur, harga tiket bus Delima untuk dewasa dan anak-anak sama saja yaitu RM10 atau sekitar Rp32000
Saat kami sampai di pelabuhan feri Melaka jam menunjukkan pukul 14.30 waktu Malaysia (Waktu Malaysia sama dengan WITA di Indonesia) sedangkan bus Delima yang akan membawa kami ke KL akan berangkat pukul 16.00. Kami tentu saja harus bergegas agar tidak ketinggalan bus, kami langsung mencari taxi yang banyak mangkal di luar pelabuhan untuk mengantar kami ke Melaka sentral. Setelah tawar menawar akhirnya kami sepakat membayar RM30 atau sekitar Rp96.000 untuk ongkos taxi dari pelabuhan ke Melaka sentral. Perjalanan dari pelabuhan ke Melaka sentral memakan waktu kurang lebih 15-20 menit, tergantung seberapa macet jalan yang dilewati. Saat itu kami diajak memutar oleh pak sopir taxi karena menurut beliau lewat jalan kota sangat macet meskipun jarak tempuhnya lebih dekat dibanding dengan rute yang akan kami lewati ini. Kami manut saja yang penting segera sampai di Melaka sentral agar bisa mengejar bus yang sudah kami pesan.
Begitu sampai di Melaka sentral kami langsung mencari loket bus Delima untuk menukarkan hasil print booking online bus kami dengan boarding tiket. Karena kami baru pertama kali ke Melaka Sentral jadi agak kesusahan juga untuk mencari tempat loket bus yang kami tuju. Setelah bertanya pada informasi barulah kami bisa menemukan loket bus Delima. Urusan tiket bus beres, kini kami masih punya sisa waktu kurang lebih 30menit untuk mengisi perut. Kamipun berkeliling Melaka sentral untuk mencari tempat makan yang menarik, anak-anak saya sudah kepincut dengan Mcd karena mereka bisa dapat bonus mainan saat membeli paket makanan di Mcd, oiya Mcd di Malaysia ini tidak menyediakan nasi seperti di Indonesia. Saya dan bapak saya memilih tempat makan masakan melayu, menunya prasmanan tapi karena kami takut tertinggal bus jadi kami bungkus saja nasi dan lauknya. Waktu itu saya membeli 2 bungkus nasi dengan urap sayur dan ayam gulai seharga RM5. Selain tempat makan ternyata di Melaka sentral juga ada toko pakaian, tas, dan juga oleh-oleh. Ada juga money changer untuk menukar uang ringgit.
Setelah selesai urusan perut kamipun segera menuju ke ruang tunggu bus, bus kami berada di jalur 19. Jika bingung anda lihat saja di depan bus yang sedang parkir, akan ada papan dengan bertuliskan nomer yang berbeda-beda di tempat parkir bus, tinggal cari saja nomer sesuai yang tertera di tiket bus. Pukul 15.55 bus yang kami tunggu datang, kami segera naik sesuai dengan nomer kursi di tiket kami. Kursi di dalam bus Delima ini berjajar dua seat untuk tiap deretnya, kursinya cukup empuk dan dalam kondisi yang bagus dan bersih. Jarak antara kursi belakang dan depan juga cukup lebar jadi jika kita ingin mengatur posisi kursi untuk tidur tidak akan mengganggu penumpang lain. Didalam bus ber AC yang saya tumpangi tidak ada TVnya jadi selama perjalanan tidak akan ada hiburan lain selain menikmati pemandangan jalan dan mengobrol dengan penumpang di sebelah anda :) didalam bus juga harum lho, gak ada bau solar kayak bus di Indonesia hehe
didalam bus Delima
Tepat pukul 16.00 bus pun berangkat dari Melaka sentral, sangat on time ya beda dengan bus-bus di Indonesia. Hampir semua kursi terisi penuh saat itu, penumpangnya juga sepertinya banyak yang dari Indonesia, terlihat dari bahasa mereka saat mengobrol dengan temannya. Kedua kiddos saya juga terlihat menikmati perjalanan dengan bus ini karena selain busnya enak, pak sopir bus juga nyetirnya aman gak ugal-ugalan. Saking nyamannya, gak butuh waktu lama untuk meninabobokan anak-anak saya, mereka tertidur tidak lama setelah bus keluar dari Melaka sentral.
Keluar dari Melaka akan disuguhi pemandangan ruko-ruko dan bandara Melaka kemudian setelah masuk tol anda hanya akan melihat kebun sawit disepanjang perjalanan, kalo yang ini sih udah biasa saya lihat di Duri. Setengah jam berlalu dan karena pemandangannya tidak lagi menarik maka sayapun memutuskan untuk tidur saja didalam bus. Ketika saya bangun pemandangan sudah mulai berubah, banyak flat-flat atau kalo bahasa kita sih rumah susun di sepanjang jalan, gedung-gedung bertingkat, rumah pemakaman etnis tionghoa yang sangat bagus dan aneka mall yang tidak kalah bagusnya. Kondisi jalan dari Melaka ke KL sangat mulus, tidak ada jalan berlobang atau bergelombang seperti yang mudah kita jumpai di jalan-jalan di Indonesia. Jadi rute inipun sangat aman bagi ibu hamil. Itu kata bapak saya sih, karena saya tidur pules aja sepanjang perjalanan hehehehe..Sepertinya perjalanan bus tidak akan lama lagi untuk sampai di terminal TBS Kuala Lumpur. Benar saja ternyata dugaan saya, setelah bus keluar tol tak lama kemudian bus sudah masuk ke terminal TBS. Terminal TBS ini ternyata memang sangat bagus dan mewah, ada eskalator juga untuk naik ke terminal selepas turun dari bus. Keren sekali :)